Apa itu CPR ?
CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau dikenal juga dengan sebutan RJP (resusitasi jantung paru) adalah upaya pertolongan medis untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh.
Terhentinya aliran darah atau pernapasan bisa memicu kerusakan otak yang dapat mengakibatkan seseorang meninggal dalam hitungan 8–10 menit.
Dengan pemberian CPR, aliran darah yang mengandung oksigen akan tetap tersalurkan ke otak dan seluruh tubuh hingga orang tersebut mendapatkan bantuan medis lebih lanjut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan CPR :
- Periksa keamanan lokasi sekitar
- Periksa kesadaran orang yang akan ditolong
- Evaluasi pernapasan
- Periksa nadi
- Panggil bantuan medis
Cara melakukan CPR
- Baringkan tubuh korban di atas permukaan yang keras dan datar, lalu posisikan diri Anda berlutut di samping leher dan bahu korban.
- Letakkan satu telapak tangan Anda di bagian tengah dada pasien, tepatnya di antara payudara.
- Posisikan telapak tangan Anda yang lain di atas tangan pertama. Pastikan posisi siku Anda lurus dan bahu berada tepat di atas tangan Anda.
- Tekan dada korban setidaknya 100–120 kali per menit, dengan kecepatan 1–2 tekanan per detik.
- Saat menekan, gunakan kekuatan tubuh bagian atas. Jangan hanya mengandalkan kekuatan lengan agar tekanan yang dihasilkan lebih kuat.
Tahap membuka jalur napas (airways)

Tahap ini biasanya dilakukan setelah tindakan kompresi. Untuk membuka jalur napas korban, Anda bisa mencoba untuk mendongakkan kepalanya, kemudian letakkan tangan Anda di dahirnya. Selanjutnya, angkat dagu pasien secara perlahan untuk membuka saluran napas.
Tahap pemberian napas buatan dari mulut ke mulut (breathing)

Setelah mengamankan saluran pernapasan korban, Anda bisa mulai memberikan napas buatan. Namun, langkah ini hanya dilakukan apabila Anda sudah terlatih. Pemberian napas buatan bisa dilakukan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung, terutama jika mulut terluka parah atau tidak bisa dibuka.