Dokumentasi Mengelola Keselamatan Kerja Selama Berpuasa

Bagikan :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Telegram
WhatsApp
Email

Bagikan :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Telegram
Email
WhatsApp

Mahira Jaya Bana – Dalam memastikan keselamatan bekerja ketika sedang berpuasa, perusahaan sebaiknya sadar akan pentingnya penerapan K3 dan melaksanakan kampanye Program Keselamatan Ramadan yang sudah terencana sebelumnya. Program ini berisi upaya pencegahan dan promosi keselamatan terkait dengan pekerjaan-pekerjaan berisiko tinggi yang mungkin memiliki potensi besar terjadi kecelakaan kerja. Lalu, hal-hal apa saja yang perlu perusahaan perhatikan untuk dapat menerapkan program ini? Mari kita bahas satu per satu.

1. mensosialisasikan dan menekankan pesan keselamatan Kerja

Pesan ini dapat disampaikan dalam meeting, video singkat, maupun broadcast via email. Hal ini dilakukan karena untuk dapat fokus bekerja menjadi penting saat berpuasa dan tenang dalam menghadapi beragam situasi, baik itu situasi normal maupun abnormal. Sehingga pekerja mampu mengendalikan keadaan, terutama saat kondisi berbahaya sekali pun.

2. Menjalankan Stop Work Authority

bagaimana pekerja dapat memberhentikan sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh rekan kerjanya apabila ditemukan atau dinilai tidak memperhatikan aspek keselamatan dalam menjalankannya. Stop Work Authority ini dapat juga dialamatkan untuk diri kita sebagai pekerja bilamana ternyata kita sendiri yang tidak memenuhi standar keselamatan operasi.

3. Keselamatan Dalam Berkendaraan

Pada intinya, perusahaan perlu menekankan kepada pekerja selama bulan puasa ini untuk tetap fokus dalam mengendarai kendaraan jenis apapun baik itu kendaraan berat, kendaraan operasional maupun pribadi. Pekerja seperti operator kendaraan berat maupun supir, secara umum termasuk ke dalam pekerjaan yang berisiko tinggi karena dalam pelaksanaan pekerjaannya memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi, kematian dan kerusakan asset atau properti misalnya. Pengaturan pola tidur dalam manajemen kelelahan serta pemilihan rute dan penetapan buddy system dalam manajemen perencanaan perjalanan sangatlah diperlukan untuk dapat memastikan pekerja dalam kondisi yang fit untuk bekerja.

4. Fokus Pada Pengelolaan Atau Manajemen Kelelahan

Perusahaan dapat mengatur jam kerja dan biasanya menggeser untuk masuk kerja lebih awal dan pulang lebih cepat dari biasanya. Perubahan ini dapat diaplikasikan kepada mereka yang bekerja dengan sistem office based. Namun untuk pekerja yang sifatnya shift atau rotasi, diperlukan pengaturan jam kerja dan istirahat dengan memperhatikan Circadian Rhythm yaitu suatu proses internal dan alami yang terjadi pada tubuh manusia yang mengatur siklus tidur-bangun yang diulangi kira-kira setiap 24 jam. Karena selama bulan Ramadan, pekerja harus dapat mengelola tingkat kelelahannya secara personal saat menjalankan ibadah puasa sekaligus bekerja.

5. Do It Safely Or Not At All

dengan memastikan aspek-aspek keselamatan sudah terpenuhi. Dapat menjadi lebih efektif lagi dalam keselamatan sebelum memulai pekerjaan, dengan melakukan identifikasi pekerjaan berikut dengan potensi bahaya beserta rekomendasi pengendalian yang dapat segera dilakukan jika bahaya tersebut tidak terkendali. Perusahaan bersama dengan pekerja perlu memastikan semua kegiatan teridentifikasi sehingga tidak ada pekerjaan yang tidak memiliki satu pun aspek keselamatan.

Dengan merancang, merencanakan, dan menerapkan Program Keselamatan Ramadan, perusahaan dapat lebih memastikan semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan selamat. Apalagi di Bulan Ramadan kali ini,diharapkan perusahaan tetap dapat menjalankan kegiatan pekerjaan dengan mematuhi Protokol Kesehatan untuk para pekerja.

Leave a Reply

Ikuti Pelatihan