Dokumentasi Bagaimana Jika Perusahaan Tidak Menerapkan Keselamatan di tempat Kerja

Bagikan :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Telegram
WhatsApp
Email

Bagikan :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Telegram
Email
WhatsApp

Mahirajayabana – Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) masih sering dianggap remeh oleh sebagian perusahaan, terutama yang menganggap prosesnya terlalu kompleks dan menyita waktu. Padahal, mengabaikan K3 bukan hanya melanggar peraturan, tapi juga membawa dampak serius terhadap keberlangsungan operasional dan keselamatan tenaga kerja.

Tanpa penerapan prosedur K3, tenaga kerja cenderung tidak memahami regulasi serta ketentuan keselamatan yang berlaku. Contoh nyata terlihat di sektor konstruksi: penggunaan helm dan pakaian safety sering diabaikan, padahal peralatan tersebut vital untuk mencegah kecelakaan kerja.

“Ini bukan sekadar soal kelalaian, tapi bentuk nyata pelanggaran hukum,” ujar salah satu praktisi K3 senior. Menurutnya, setiap pelanggaran kecil bisa berujung pada kecelakaan serius, termasuk yang mengancam nyawa.

Citra Perusahaan Dipertaruhkan

Tak hanya berisiko secara hukum dan operasional, perusahaan yang mengabaikan standar K3 juga akan kehilangan kepercayaan publik. Reputasi perusahaan menjadi taruhannya.

“Coba lihat perusahaan-perusahaan besar dan bereputasi, adakah yang menyepelekan K3? Tidak ada. Mereka disiplin karena sadar K3 adalah pondasi kredibilitas dan profesionalisme,” lanjutnya.

Penerapan standar K3 menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menjalankan bisnis secara bertanggung jawab. Selain itu, standar ini juga menjadi nilai tambah dalam persaingan pasar dan kerja sama bisnis.

Tanpa K3, Produktivitas Bisa Anjlok

Ketiadaan K3 berbanding lurus dengan turunnya produktivitas tenaga kerja. Ketika pekerja dalam kondisi fisik yang kurang prima akibat lingkungan kerja yang tidak aman, hasil kerjanya juga akan menurun.

Lebih parah lagi, jika kondisi tersebut dibiarkan, produktivitas perusahaan bisa terus merosot dan menciptakan efek domino: performa turun, profit berkurang, hingga tingkat kepuasan pekerja ambruk. Hal ini bisa memicu gelombang resign dan memaksa perusahaan kehilangan tenaga kerja secara masif.

Kerugian Bisa Capai Miliaran

Risiko kerugian dari kelalaian K3 sangat besar, terutama bagi perusahaan berskala menengah hingga besar. Mulai dari kerugian operasional, kompensasi kecelakaan kerja, hingga biaya perbaikan reputasi bisa mencapai jutaan hingga miliaran rupiah, tergantung skala dan dampaknya.

Untuk itu, perusahaan didorong agar segera menerapkan sistem manajemen K3 yang sesuai kebutuhan. Langkah awalnya bisa melalui sertifikasi resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) atau BNSP.

Mahira Jaya Bana menjadi salah satu solusi penyedia sertifikasi K3 yang terpercaya dan berpengalaman. Dengan pendampingan profesional, perusahaan bisa membangun budaya kerja yang aman, produktif, dan bebas dari risiko fatal.

Leave a Reply

Ikuti Pelatihan